Selayang Pandang Banjir

Oleh: Yogi Cahyo Ginanjar, S.T. – Analis Kebijakan Ahli Pertama

  1. Pengertian Banjir
    Menurut KBBI, banjir memiliki arti (1) berair banyak dan deras, kadang-kadang meluap (tentang kali dan sebagainya), (2) air yang banyak dan mengalir deras; air bah, (3) peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat.Banjir didefinisikan sebagai suatu keadaan sungai dimana aliran air sungai tidak tertampung oleh palung sehingga terjadi limpasan dan/atau genangan pada lahan yang semestinya kering. Banjir bisa melanda dimana saja tanpa peringatan, terjadi ketika sejumlah besar air hujan turun dalam waktu singkat (National Institute of Disaster Management, 2009).
  2. Jenis-Jenis Banjir
    Jenis-jenis banjir dapat diklasifikasikan dari penyebabnya, antara lain:
  1. Banjir Air

Banjir air merupakan banjir yang sering terjadi saat ini. Penyebab dari banjir air ini adalah kondisi air yang meluap dibeberapa tempat, seperti selokan sungai maupun danau. Meluapnya air dari tempat tersebut yang biasanya menjadi tempat penampungan dan sirkulasinya membuat daratan yang ada di sekitarnya akan tergenang air. Banjir ini biasanya terjadi karena hujan yang begitu lama sehingga selokan, sungai maupun danau tidak cukup lagi untuk menampung semua air hujan tersebut.

  1. Banjir Rob (Laut Pasang)

Banjir laut pasang atau biasa disebut banjir rob merupakan jenis banjir yang disebabkan oleh naik atau pasangnya air laut sehingga menuju ke daratan sekitarnya. Banjir jenis ini biasanya sering menimpa pemukiman atau kota-kota yang berada di pinggir laut. Terjadinya pasang di laut ini akan menahan aliran air sungai yang seharusnya menuju ke laut. Karena volume air sungai yang berlebih inilah yang biasanya menyebabkan tanggul jebol dan air menggenangi daratan.

  1. Banjir Bandang

Banjir bandang merupakan banjir yang tidak hanya membawa air saja tetapi material-material ikutan seperti sampah, lumpur dsb. Biasanya banjir ini disebabkan oleh bendungan air yang jebol. Sehingga banjir ini memiliki tingkat bahaya yang lebih tinggi daripada banjir air.

  1. Banjir Lahar

Banjir lahar merupakan jenis banjir yang disebabkan oleh lahar gunung api yang masih aktif saat mengalami erupsi. Dari proses erupsi inilah gunung akan mengeluarkan lahar dingin yang akan menyebar ke lingkungan sekitarnya. Air dalam sungai akan mengalami pendangkalan sehingga juga akan meluap merendam daratan.

  1. Banjir Lumpur

Banjir ini merupakan jenis banjir yang disebabkan oleh lumpur dari dalam bumi yang kemudian menggenangi daratan, contohnya adalah banjir lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. Lumpur yang keluar dari dalam bumi tersebut berbeda dengan lumpur yang ada dipermukaan.

 III. Penyebab Banjir

  1. Faktor Alam
    1. Air laut yang meluap
      • Pengaruh perigee dan apogeeKekuatan gravitasi sebuah benda ditentukan oleh jarak. Begitu pula gaya gravitasi bulan, besar gravitasinya bergantung pada jarak dari bulan (orbit bulan) ke pusat inti bumi. Jarak antara bulan dan bumi selalu berubah-ubah karena orbit bulan yang berbentuk ellips. Jarak terjauh antara bulan dan pusat bumi saat melakukan revolusi mengelilingi bumi pada orbitnya inilah yang disebut apogee. Sedangkan jarah terdekatnya disebut perigee.Ketika posisi bulan berada di titik perigee, maka efek gaya gravitasi bulan di bumi akan sangat besar, begitu sebaliknya. Sedangkan apabila kondisi perigee tersebut bersamaan dengan situasi bulan dan matahari berada dalam keadaan satu garis lurus, maka akan terjadi pembentukan pasang laut yang sangat tinggi, yang disebut perigean spring tide. Inilah pasang laut yang sangat berbahaya bagi warga yang bermukim di sekitar laut.
      • Pengaruh inklinasi (tetap) orbit bulan dan sumbu bumiFaktor lainnya adalah apakah kawasan tersebut berada tepat di bawah lintasan bulan atau tidak. Di mana orbit bulan selalu tetap atau ber-inklinasi terhadap bidang orbit bumi dengan besar sudut 5o8’. Oleh sebab itu, suatu waktu bulan akan berada tepat di bidang orbit bumi ketika sedang berevolusi.
    2. Bencana AlamBanjir juga bisa terjadi karena adanya bencana alam. Banjir ini biasanya akan datang secara tiba-tiba tanpa bisa diprediksi sebelumnya. Bencana alam yang bisa saja menyebabkan terjadinya banjir ini, antara lain gempa bumi, gunung meletus hingga menyebabkan banjir lahar maupun karena adanya tanggul yang jebol.
    3. Perubahan CuacaBanjir ini terjadi di bagian muara yang biasanya disebabkan oleh perubahan cuaca. Di mana pada keadaan tersebut terjadi proses naiknya/pasangnya air laut yang terkadang memancing terjadinya badai di lautan. Faktor badai inilah yang menjadi penyebab utama terjadinya banjir di kawasan muara. Badai tersebut biasanya adalah badai jenis siklon tropis atau siklon ekstratropis.
    4. Turunnya hujan dalam waktu yang cukup lama
      Intensitas dan volume hujan yang terjadi cukup lama sehingga sungai kehilangan daya tampung terhadap air tersebut.
    5. Perubahan iklim dan cuaca yang ekstrim (tak tentu)
  1. Faktor Non Alam
    1. Perilaku ManusiaPerilaku manusia inilah yang sering kali menjadi faktor dominan penyebab banjir yang terjadi di masyarakat saat ini. Perilaku tersebut yakni: pembuangan sampah sembarangan, penggundulan hutan tanpa reboisasi, penambangan tanpa rehabilitasi lahan, pembuangan material-material ke sungai sehingga mengakibatkan pendangkalan sungai, penggunaan lahan tidak semestinya, pembakaran hutan, pembangungan masif perumahan dan real estate yang tidak sesuai peruntukannya, alih fungsi lahan, dan lain sebagainya.
    2. Saluran air (drainase) yang burukSaluran air atau drainase merupakan tempat untuk mengalirnya aliran air. Saluran air yang buruk tentunya akan menghambat mengalirnya air sebagaimana mestinya. Sedemikian sehingga saat hujan turun atau limpahan air yang datang dari suatu tempat akan terhambat proses mengalirnya.

 IV. Cara Mengantisipasi dan Mengatasi Banjir

  1. Manajemen (pengaturan) hulu dan hilir sungaSungai merupakan salah satu organ vital yang berfungsi sebagai tempat mengalirnya air menuju muara hingga berakhir di lautan. Manajemen ini memang memerlukan usaha yang ekstra karena hasil yang maksimal hanya akan diperoleh apabila masyarakat dan pemerintah setempat mau bekerjasama, sekaligus mencanangkan antisipasi yang akan dilakukan saat banjir terjadi. Salah satu yang bisa dilakukan ialah dengan cara menerapkan sistem ramah lingkungan pada sungai yang ada di tempat tersebut, seperti melakukan konservasi air pada sungai.
  1. Pembuatan lubang bioporiLubang biopori merupakan lubang resapan air yang berada di lingkungan sekitar. Lubang ini nantinya bisa diproyeksikan menjadi reservoir (sumur) dan resapan alam. Dan juga memungkinkan mikroba tanah atau makhluk kecil yang ada di dalam tanah ikut membantu melakukan resapan air yang menggenang di atasnya secara alami.
  1. Memfungsikan sungai, selokan maupun saluran drainase sebagaimana mestinya
  2. Melarang pembangunan rumah di dekat-dekat sungaiMembangun rumah di dekat-dekat sungai tentunya akan merusak tatanan lingkungan dan juga bisa merusak struktur tanah yang ada di dekat sungai. Hal ini bisa berakibat proses resapan air tidak berjalan maksimal
  1. Reboisasi dan anti illegal loggingReboisasi atau penanaman pohon kembali patut dilakukan bahkan digalakkan, mengingat hutan-hutan yang ada sudah mulai habis terbabat ulah tangan manusia yang tidak bertanggungjawab dan bertindak semaunya sendiri.
  2. Penanaman dan pengubahan mindset atau pola pikir, sikap atau tingkah laku serta aspek spiritual manusia untuk lebih menghargai alam

Leave a Reply