
Kepala Pelaksana BPBD Prov.Kep.Babel
Pangkalpinang-Kejadian bencana tahun 20023 terjadi peningkatan dibanding kejadian bencana pada tahun 2022. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bangka Belitung mencatat ada 1.084 bencana terjadi di Babel sepanjang 2023. Bencana itu terdiri dari banjir hingga kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,Mikron Antariksa ,saat ditemui tim Humas BPBD di ruang kerjanya, Rabu (03/01/2024), menjelaskan bahwa Total ada 1.084 bencana terjadi sepanjang tahun 2023 dengan bencana tertinggi adalah kebakaran hutan dan lahan.
“Total ada 1.084 bencana terjadi sepanjang tahun 2023. Tertinggi yakni karhutla, total ada 944 titik di Bangka Belitung,” ungkap Pak Mik.

Selain itu Mikron menjelaskan bahwa cuaca ekstrim yang terjadi di sepanjang tahun juga ikut memicu meningkatnya kejadian bencana, termasuk kebakaran hutan dan lahan. Untuk Luas lahan yang terbakar adalah 2.057,62 hektare, Sedangkan untuk jumlah kartu keluarga (KK) terdampak 1.700 atau 3.290 jiwa.
“Untuk cuaca ekstrem sendiri itu ada 46 titik bencana di Babel, posisinya kedua setelah karhutla. Kemudian kebakaran 43 kasus dan dan angin puting beliung 25 kasus atau titik. Atas peristiwa itu, total ada 231 rumah mengalami rusak parah, 69 rusak ringan dan 16 rusak berat. Fasilitas umum (fasum) pun turut terdampak, dari 165 yang terdampak, 2 mengalami rusak berat.”jelasnya.


Kemudian bencana lainnya, banjir rob 14 titik, banjir 10 titik, gel pasang dan abrasi 1 dan terakhir kecelakaan transportasi 1 peristiwa atau kejadian.Untuk titik sebaran bencana yakni, Kabupaten Belitung Timur 335 titik, Kabupaten Belitung 225 titik, Kabupaten Bangka Barat 179 titik, Kabupaten Bangka Tengah 116 titik dan Kabupaten Bangka Selatan 77 titik. Kemudian Kabupaten Bangka 49 titik dan terakhir kota Pangkalpinang 103 titik bencana.
“Kejadian bencana terbilang meningkat dibanding dengan tahun 2022 dan juga dampak kepada masyarakat lebih luas. Kejadian yang menonjol adalah karhutla, karena memang tahun 2023 sebagai puncak El Nino dan kemarau pun cukup panjang,” kata Mikron.
Terkait kebencanaan di Bangka Belitung, Mikron berharap agar di tahun 2024 tidak terjadi bencana yang mengakibatkan kerugian pada masyarakat.
“Untuk itu masyarakat juga harus mengetahui risiko bencana di wilayah Babel dan tau untuk selamatkan jiwa dan harta bendanya, siap untuk selamat,” tutup Mikron. (Lury)
“Untuk itu masyarakat juga harus mengetahui risiko bencana di wilayah Babel dan tau untuk selamatkan jiwa dan harta bendanya, siap untuk selamat,” tutup Mikron. (Lury)