
Jumlah kasus infeksi virus corona di Indonesia kian meningkat. Bertambahnya jumlah kasus ini membuat angka infeksi kasus Covid-19 di Indonesia menembus angka satu juta. Perlu kerja keras kita semua agar perkembangan dan penularan tidak berkesinambungan di Indonesia. Protokol Kesehatan harus diterapkan secara merata kesemua lapisan masyarakat.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung salah satu Provinsi yang mendapatkan penghargaan dari BNPB Republik Indonesia. Penghargaan itu diberikan kepada Pemerintah Provinsi Kepualuan Bangka Belitung karena dinilai berhasil dalam penanganan dan penanggulangan baik bencana alam maupun non alam. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masuk kedalam lima besar Provinsi dengan persentase kumulatif terendah Covid-19 di Indonesia periode Februari 2021.
Berjalan seiringnya waktu Protokol Kesehatan di Bangka Belitung semakin kendor. Alhasil, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masuk ke Zona Merah dan berdasarkan Assesment Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bahwa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi PPKM Level 4 pada wilayah Sumatera. Suatu pukulan bagi kita bahwa usaha yang selama ini dibangun agar Bangka Belitung dapat menekan perkembangan covid-19 tidak berjalan mulus seperti yang kita harapkan.
Sementara berdasarkan data yang dilansir Satgas Covid-19 Bangka Belitung, kasus positif Covid-19 per 1 Agustus kembali bertambah 449 kasus, total 33.823 kasus, sembuh bertambah 418 kasus, total 27.386 kasus, dan meninggal dunia bertambah 25 kasus total 688 kasus. Sejak Juli hingga awal Agustus 2021 jumlah pasien yang meninggal akibat Covid-19 terus meningkat. Satuan Tugas Covid-19 selalu menjadi garda terdepan dan siap 24 jam untuk membantu pemakaman bagi masyarakat yang meninggal akibat covid-19. Semua tenaga dikerahkan , tim Satgas covid-19 berusaha melayani dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Semua waktu dan tenaga tercurah untuk itu, walaupun mereka harus menelan pil pahit kenyataan bahwa sangat besar peluang mereka akan terkena virus yang mematikan tersebut. Waktu malam yag seharusnya adalah waktu untuk beristirahat dengan nyaman pun jarang meereka rasakan. Rencana berakhir pekan bersama keluarga tercinta pun kadang harus di urungkan terlebih dahulu, karena tugas pemakaman telah memanggil.
Sarana Prasarana dan fasilitas perlindungan diripun harus terbaik. Tapi tidak semua yang diharapkan diterima oleh mereka. Kematian yang meningkat di Babel berakibat habisnya ketersediaan Alat Pelindung Diri ( APD ) untuk Satgas Covid-19 Bangka Belitung. Setiap hari petugas harus menguburkan jenazah Covid-19 sehingga memerlukan banyak stok APD, yang harus digunakan sekali pakai. Miris, pakaian APD yang telah mereka pakai dicuci menggunakan sabun seadanya dan dijemur untuk digunakan kembali. Keterbatasan anggaran lah yang menyebabkan ketidakmampuan memiliki stok APD yang banyak. Namun hal itu tidak membuat Satgas Covid-19 Bangka Belitung patah semangat, mereka tetap siap walaupun menggunakan APD bekas pakai tersebut.
Menunggu bantuan pihak luar dari perusahaan swasta maupun BUMN yang terketuk hati untuk memberikan bantuan pakaian APD dalam bentuk Corporate Social Responbility (CSR) adalah hal yang dapat dilakukan saat ini. Sedangkan kasus covid-19 setiap hari semakin bertambah, setiap hari mereka menguburkan 25 orang yang meninggal dunia. Bayang-bayang keresahan tampak dimata mereka, pikiran-pikiran buruk akan tertular pun muncul, ketakutan akan berdampak kepada keluarga pun memenuhi benak mereka. Tapi tanggungjawab terhadap tugas mereka menjadi hal utama dan membuat mereka selalu optimis.
Tetaplah semangat wahai garda terdepan Negeri, tetaplah menjadi penopang dan pelayan masyarakat terbaik. Keringat yang kalian kucurkan sangat berarti bagi bumi ini. Mengutip dari pendiri Bangsa Indonesia Ir. Soekarno “ Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segitiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyaknya keringat”.